Kamis, 28 Januari 2010

Yang sulit di dalam kehidupan


Apa yang menurut ente-ente sekalian sangat sulit di dalam kehidupan ini?

1. Mencari pekerjaan dengan gaji mapan?
2. Mencari pasangan hidup yang perfect?
3. Menjadi manusia super kaya sehingga mudah menjalani hidup?

mungkin ini yang pertama kali ane pikirin pasca lulus kuliah.Ane kesulitan mencari pekerjaan dengan gaji mapan bahkan harus melepaskan sebuah pekerjaan yang dengan mudah didapatkan namun penghasilannya kurang memuaskan.Bagaimana dengan masalah wanita?Hal ini juga tidak mudah. Kita pasti menginginkan pasangan yang sempurna atau setidaknya terbaik menurut kita.Bahkan ketika kita sudah punya pacar atau pasangan, kita dengan mudah berpaling ketika ada cewe atau cowo yang lebih baik dari pasangan kita.

Tapi semua itu sudah ane dapatkan. Alhamdulillah akhirnya ane sudah mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang sangat mencukupi untuk orang seusia ane. Alhamdulillah ane juga sudah mendapatkan pasangan (walaupun belum sampai tahap pernikahan) yang menurut ane sudah "sempurna" setidaknya di mata ane.

Ternyata ada yang jauuuuuuuhh lebih sulit dari semua itu semua. Ini ane sadar setelah mendengar beberapa cerita dari teman-teman ane tentang manusia-manusia yang sudah menaklukkan hal yang paling sulit di dalam kehidupan ini.

Yaitu....

HIDUP DALAM KESEDERHANAAN

coba kalian semua pikirkan apa jawaban tersebut sudah tepat?
layaknya manusia pada umumnya yang tidak pernah puas ketika sudah mendapatkan satu hal maka akan mencoba untuk mendapatkan hal lainnya. Ketika gaji sudah jauh mencukupi maka masih harus korupsi agar hartanya bisa lebih banyak lagi.

Atau ketika kalian menyaksikan reality show Termehek-mehek, orang ketiga atau acara sejenis lainnya yang menayangkan betapa seseorang tidak cukup ketika mendapatkan seorang pasangan sehingga mencari yang lain yang "Kelihatan" lebih sempurna.Seakan pencarian kepuasan di dalam hidup ini tidak ada habisnya.

Sampai suatu saat ane mendengar dan menyaksikan sendiri kisah seorang PEJABAT yang mampu menaklukkan kesulitan terDAHSYAT di dalam kehidupan itu.

PEJABAT itu berinisial BU (bukan Butuh Uang lhoo...).Dia seorang eselon 1 di tempat ane bekerja sekarang. Apa itu eselon 1 di dalam sebuah kantor kementerian?Ini adalah jabatan setara Menteri atau lebih tepatnya sebagai jabatan tertinggi di sebuah Kantor Kementerian.

Tapi Bapak BU ini benar-benar telah menyakitkan hati ane, mengapa demikian?Bapak BU mampu meujudkan sebuah kesederhanaan hidup menjadi sesuatu yang sangat terlihat sempurna.Seumur hidupnya Bapak BU tidak pernah mengambil tunjangan dalam bentuk apapun kecuali gaji pokoknya.

Sebagai gambaran, ane yang saat ini golongan 3A gaji pokoknya sebesar 1,6juta (untuk masa kerja 0-2 tahun) sedangkan untuk eselon 1 itu golongannya bisa mencapai 4D akan tetapi secara gaji tidak beda jauh sekitar 2,5juta. Tapi posisi ane dengan Bapak BU ini sangat jauuuuhhh.Bahkan Bapak BU ini sudah mengabdikan dirinya mungkin 30tahunan lebih untuk negara ini.

Apa yang DAHSYAT dari Bapak BU?
1. Bapak BU hanya memiliki rumah berukuran Type 36 dengan perabotan sederhana (bahkan rumah dibeli dengan cara dicicil dan ini adalah perumnas yang disediakan bagi PNS di setiap kelembagaan.
2. Bapak BU selalu mengembalikan berbagai macam tunjangan fasilitas yang dia dapat (eselon 2 saja disediakan fasilitas mobil dinas)termasuk tunjangan uang setiap bulan dia kembalikan kepada negara ini.
3. Bapak BU tidak pernah menerima bayaran apapun ketika dipanggil menjadi narasumber. Bahkan ketika suatu saat Bapak BU diminta menjadi narasumber di salah satu bagian, "amplop" yang dia terima dibagi-bagikan kepada staff dan dia mengatakan "Saya sudah digaji oleh negara, maka menjadi narasumber adalah kewajiban saya yang harus saya lakukan"

GILAAAAAAAA....hancur hati ane denger cerita-cerita "Kesederhanaan" Bapak BU dari semua orang yang tau dengan dirinya.Hancur harga diri ane yang pada saat kuliah dulu meneriakkan kesejahteraan untuk rakyat akan tetapi ane ribut ketika remunerasi di tempat ane bekerja mengalami keterlambatan. Ternyata "idealisme" ane sudah sebatas buaian semata yang ane tidak sadari secara langsung.
Ane merinding setiap mengkonfirmasi kebenaran cerita Bapak BU kepada bos-bos yang lain karena tidak ada satupun yang menafikkan "KESEDERHANAAN" Bapak BU.

YA ALLAH rendah banget harga diri saya karena saya sudah munafik dengan diri saya sendiri.Bahkan bertekad untuk hidup se-SEDERHANA Bapak BU aja saya tidak bernyali....

Tapi ini belum berakhir, ane bertekad harus mendapatkan kunci rahasia menaklukkan Hal Paling SULIT di dalam Kehidupan ini, yaitu.....


HIDUP DI DALAM KESEDERHANAAN





Tidak ada komentar:

Posting Komentar